MENGENAL JEMBATAN YANG AKAN DILEWATI MANUSIA PADA HARI KIAMAT

Posting Komentar

MENGENAL JEMBATAN YANG AKAN DILEWATI MANUSIA PADA HARI KIAMAT


Soal: Apakah yang dimaksud dengan shirath yang dipancangkan di atas Jahanam? Bagaimanakah hukum beriman kepada shirath ini? Dan apakah semua yang melewatinya akan mendapatkan rasa sakit?

Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah menjawab,

“Shirath ini adalah jembatan yang Allah pancangkan untuk kaum mukminin. Mereka akan melewatinya untuk menuju janah.

Di atas jembatan itu terdapat jangkar-jangkar yang akan menyambar manusia sesuai dengan kadar amalan mereka.

Orang yang berhasil melewatinya akan selamat. Akan tetapi ada sebagian orang yang tersambar akibat dosa yang dahulu mereka lakukan.

Terkadang pula ia tersambar akan tetapi tetap selamat dan berhasil melanjutkan jalannya.

Shirath ini adalah jembatan yang besar dan benar-benar ada. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menjelaskannya. Orang-orang yang telah Allah tuliskan mendapatkan janah akan berhasil melewatinya.

Sebagian orang beriman akan ada yang terjatuh karena maksiatnya.

Tidak ada yang melewatinya kecuali orang-orang yang beriman. Adapun orang kafir tidak melewati jembatan itu.

Jembatan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang berhasil melewatinya akan selamat.

Orang yang terjatuh karena dosa-dosanya akan disiksa sesuai dengan kadar dosanya.

Adapun orang-orang kafir mereka langsung digiring ke neraka. Kita memohon keselamatan kepada Allah.

BAGAIMANA PROSES MELEWATI JEMBATAN?

 Tidak ada yang melewati jembatan itu kecuali orang-orang yang beriman sesuai dengan kadar amalan mereka berdasar hadits Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan dalam hadits ini, “Ada kaum mukminin yang melewatinya secepat kedipan mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat angin, ada yang secepat burung, ada yang secepat larinya kuda yang bagus dan para penunggang kuda.

Ada yang selamat dan diselamatkan dan ada yang terjatuh dan tersungkur di Jahanam.” Muttafaq ‘alaihi (206).

Dalam Shahih Muslim disebutkan,
“Amalan mereka mempercepat jalan mereka. Sementara nabi kalian berdiri di atas jembatan sambil mengatakan, ‘Wahai Rabbku, selamatkanlah, selamatkanlah’, hingga amalan seorang hamba menjadi lemah. Hingga datanglah seorang namun tidak mampu untuk berjalan kecuali dengan merangkak.” (207)

Dalam Shahih al-Bukhari, “Hingga orang yang terakhir melewatinya dengan diseret.”

ORANG PERTAMA YANG MELEWATI JEMBATAN


Orang pertama yang melewati shirath dari kalangan para nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sedangkan dari kalangan umat mereka adalah umat beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, berdasar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi, “Aku dan umat menjadi orang pertama yang melewatinya. Pada hari itu tidak ada yang berkata-kata kecuali para rasul. Doa yang dipanjatkan oleh para rasul waktu itu adalah, ‘Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah’.”

HR. al-Bukhari.

Sumber: http://www.binbaz.org.sa/noor/1537

Diterjemahkan oleh: al Ustadz Fathul Mujib حفظه الله

#fawaidumum #harikiamat
Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

Related Posts

Posting Komentar